1. Cari Meja
Pertama yang harus
dilakukan ketika sampai di sebuah kafe adalah mencari meja. Meja tempat dinner yang
strategis sangatlah penting untuk
mendukung alur penembakan. Biasanya meja yang cocok untuk pasangan kawula muda
adalah meja untuk dua orang. Apabila meja yang tersedia udah habis, maka jangan langsung panik. Cobalah cari meja yang sudah diisi oleh orang lain. Diam-diam dekati orang yang menempati meja
tersebut, lalu gebuk dia pake bangku. Kalau orangnya marah dan pengen bales
gebuk pake teralis besi, barulah kamu
panik.
2. Pesan Makanan dan
Minuman
Poin yang pertama
untung-untungan, kalau untung, mungkin orang yang ngegebukin tadi bakal
diusir oleh pihak keamanan dan kamu bisa mendapat meja dia dengan bibir berdarah, pipi bengkak, dan pala benjol aja.
Sebaliknya, kalau sial kamu mungkin akan digebukin sampe babak
belur, ditelanjangin, dan dibuang ke tengah jalan. Tapi di sini mari kita
membahas poin yang untung, karena kalo enggak, tulisan ini akan berakhir
sampe di sini aja.
Biasanya sehabis mendapatkan meja, kamu
langsung dikasih menu oleh pelayan.
Pertama-tama, kamu baca tulisan per
tulisan, huruf per huruf, spasi per spasi, kemudian
kamu resapi, renungkan, dan
ilhami, apa maksud dari semua ini? Kenapa pelayan tersebut ngasih kamu menu
ini? Kenapa kokinya memasak menu ini? Kenapa gebetan kamu ngupil make garpu? Kalo gebetannya bertingkah laku seperti itu, maka kamu jangan langsung ilfeel. Sebagai
calon pacar, kamu harus belajar memahami dan menerima dia apa adanya. Cobalah
menyesuaikan diri dengan bantuin dia ngupil sendok.
Setelah beres mencongkel upil gebetan, kembalilah ke buku menu. Kamu
lihat nama, gambar, dan harga makanannya. Apabila kamu melihat satu menu makanan yang harganya melebihi lima
digit angka, alihkanlah pandangan pada menu yang lain. Bila harga menu yang lain juga sama ngehe-nya dengan
menu yang pertama, coba kamu geser perhatian ke menu minuman, karena biasanya harga minuman lebih murah dan lumayan bisa mengganti efek
kenyang dari makan (dengan efek kembung dari kebanyakan minum). Jika harganya tetep mahal dan kebetulan duit kamu juga ternyata emang cuman
cukup untuk ngebayar ongkos becak mini,
cobalah pesan air putih kepada pelayan, lalu bisiki dia, minta tambahin garem ama gula yang banyak. Setidaknya kamu
bisa dapat oralit.
3. Basa-Basi
Setelah kembung minum oralit, coba perlahan kamu berbasa-basi untuk membuka
topik obrolan. Hal
ini sangat penting untuk mendapatkan jalur percakapan yang sesuai. Pilihlah topik basa-basi yang
tepat.
·
Contoh basa-basi yang
benar :
Hujannya
deras ya, padahal tadi siang cerah banget lho.
·
Contoh basa-basi yang
salah :
Tadi
siang aku ngeliat nenek kamu ketabrak kereta
lho.
4. Kata-Kata Romantis
Saat ingin mengucapkan kata-kata romantis, lihatlah matanya,
jangan lihat hidungnya, apalagi menghitung jumlah upilnya.
Bukan apa-apa, kan upilnya udah kamu keruk make sendok.
Kamu bebas berekspresi dalam melancarkan
kata-kata romantis, namun satu tips yang harus diperhatikan, yaitu jangan
gunakan jenis gombalan bergaya “Bapak kamu… (masukan subjek atau predikat) ya?”
Pokoknya jangan. Selain udah sangat mainstream,
rayuan ini juga bisa mengundang mispersepsi. Coba bayangkan ketika kamu menggunakan gombalan tersebut dan jadi terjebak pada situasi canggung seperti contoh di
bawah ini.
Cowok : Bapak
kamuu... dulunya pasien operasi kelamin yaa??
Cewek : Kok tau?! Iyaa…
kan Bapak terinspirasi oleh Akyuu…
Cowok : ...
Kalau hal ini terjadi,
jangan panik, kamu bisa mencoba beberapa
alternatif jalan keluar dari situasi ini, yaitu :
· Pura-pura hilang ingatan
dengan memasang muka kosong sambil bilang, “Saya siapa? Ini di mana?? Berapa ukuran sempak Obama?"
· Pura-pura memiliki
disorientasi seksual menjadi penyuka tumbuhan dengan berusaha nyipok pot bunga.
· Pura-pura gila dengan
mencoba bersetubuh dengan lantai dapur.
· Pura-pura mati dengan
meminum Autan.
5. Tembak
Pertama kamu ambil AK-47, kemudian tembak
palanya.
He, gak ding… tapi kamu boleh melakukan
langkah tersebut kalau sekiranya kaki gebetanmu gak napak ke lantai.
Oke, ini adalah poin terakhir yang sangat
krusial, karena emang inilah tujuan utama kamu dari semua persiapan yang sudah
dilakukan. Kamu harus melakukan proses ini dengan hati-hati dan penuh
konsentrasi, sebab gak ada kesempatan kedua untuk itu. Apabila suasana menjadi lebih tegang
karena kamu terlalu fokus sama hasil,
maka lambaikanlah tangan ke arah pelayan, pesan oralit lagi. Bila ketegangan ini malah membuat kamu menjadi grogi
sampai tidak bisa berkata-kata, maka sampaikanlah pesan cinta yang bersangkutan
melalui media komunikasi lain seperti SMS. Kalo kamu tidak punya pulsa, maka tuliskanlah ungkapan
cinta tersebut di sebuah kertas atau tisu. Jika gebetan kamu
tidak bisa membaca karena tulisan kamu
lebih mirip sandi rumput, maka mintalah pelayan untuk mengungkapkan perasaan kamu kepada si gebetan. Apabila gebetan kamu nangkepnya si pelayan yang nembak dan ternyata dia
malah nerima, maka inilah saat yang
tepat untuk meminum Autan.
Hombreng luh! Hahah
ReplyDelete